Advertise Box

Pertimbangan-pertimbangan dalam Membuka Usaha


Pertimbangan-pertimbangan dalam Membuka Usaha

1.    Segmentation, Targeting, dan Positioning ( STP)
a.    segmentation
Setelah selesai menentukan jenis usaha yang akan kita lakukan, dan modal yang telah dipersiapkan sedemikian rupa, langkah selanjutnya adalah menentukan STP.
Ex sederhana, kita ambil contoh jenis usaha garmen. Ketika kita mendirikan usaha garmen tersebut, pasti di benak kita ada harapan usaha garmennya sukses. Tappi bagaimana caranya? Apa yang akan diproduksi dan dijualnya? Kalau pakaian, pakaian buat siapa? Anak-anak, dewasa, pria, wanita atau lainnya?
Pada saat kita menentukan dan memutuskan untuk memproduksi atau menjual pakaian wanita, kita dikatakan telah melakukan segmentasi. Membagi pasar (produk) yang begitu luas, menjadi lebih simple (homogen).
b.    Targeting
Sekarang pertanyaannya adalah wanita yang bagaimana yang akan kita tuju? Apakah anak-anak, ABG, dewasa, atau yang lainnya?
Jika kita memillih kalangan ABG, maka targeting telah ditentukan. Targeting dapat diartikan sebagai usaha membagi pasar yang akan dimasuki menjadi lebih fokus lagi.
c.    Positioning
Adalah usaha yang berkaitan dengan penanaman image produk (perusahaan) ke dalam benak konsumen. Ketika para ABG membutuhkan pakaian, pada saat yang sama itu juga mereka langsung teringat produk buatan kita atau teringat perusahaan kita, berarti positioning yang telah kita terapkan bisa dikatakan berhasil.
2.    Market da Potensial Market
Market dapat diartikan semua orang yang sudah pasti membutuhkan produk yang kita jual (produksi).
Sedangkan potensial market adalah orang yang membutuhkan produk yanng kita jual sekaligus memiliki kemampuan untuk membelinya.
3.    Marketing Mix
Dalam dunia bisnis, terutama dunia pemasaran dikenal istilah marketing mix (bauran pemasaran). Dimulai dari ide prencanaan sampai penerapan empat faktor inti, yaitu product, price, place, dan promotion (4p). jika persaingan telah habis-habisan, maka perlu menerapkan adanya service (4p+s). dimana kita menerapkan service yang ramah, lebih cepat, tepat waktu, dan sebagainya.
4.    Penetapan Harga
a.    Penetapan harga biaya produksi plus (Cost Plus Pricing Method)
Jika produk yang anda jual atau produksi telah mengeluarkan total biaya tertentu, anda tinggal menaikkan harganya. Kenaikan harga inilah yang akan menjadi harga jual anda.
b.    Penetapan harga Mark Up (Mark Up Pricing Method)
Menerapkan keuntungan yang akan diperoleh terlebih dahulu. Ex : jika 1lusin biaya yang dikeluarkan adalah sebesar 100ribu, maka ditentukan Mark Up sebesar 30%. Berarti harga jualnya adalah 130ribu.
c.    Penetapan Harga Mengikuti Pasar (Market Pricing Method)
Biasanya disebut juga penetapan harga mengikuti pesaing. Kalau ada yang menjual pada harga berkisar Rp. 120-150 ribu per lusin, kita tinggal menyesuaikan mana harga yang cocok untuk kita terapkan.
d.    Penetapan Harga Imbal Hasil (Break Even Point Pricing Method)
Metode penetapan ini didasari pada kapan seharusnya modal yang telah kita investasikan dalam usaha tersebut kembali. Semakin capat kembali, maka semakin baik.
Biasanya penetapan harga awal jika menggunakan metode ini lebih tinggi dari harga yang seharusnya (pasaran). Namun, jika modal yang diinvestasikan telah kembali maka harga jualnya akan menjadi lebih murah dari harga produk sejenis.
5.    Analisis SWOT
Analisis ini digunakan untuk menghitung dan mengukur kekuatan (strength), kelemahan (weakness), kesempatan (opportunities), dan ancaman (threat) yang akan dihadapi perusahaan kita.
6.    Prinsip AIDA+S
Prinsip AIDA+S dalam studi ilmu manajemen dan marketing adalah hendaknya apa yang kita lakukan atau terapkan terhadap semua segi usaha (produk, promosi, pendisiplinan, penjualan, dan sebgainya) haruslah bisa menarik perhatian orang (attension), menimbulkan minat (interest), dan dorongan atau keinginan untuk datang mengetahui (desire), setelah datang, mendengar, melihat, dan merasakan, maka hendaknya calon konsumen itu terpengaruh untuk membeli (action) dan yang terakhir adalah mereka puas (satisfaction).
7.    Strategi Penjualan
Seorang guru pemasaran dunia, Philip Kotler, pernah berkata “jika pemasaran diibaratkan sebuah gunung es maka puncak gunung es tersebut adalah penjualan”. Jadi kesimpulannya adalah segala sesuatu yang direncanakan dan diaksanakan itu tak ada artinya tanpa adanya transaksi penjualan ;sebab perusahaan hidup dari penjualan.

Sponsored by